Storytelling: Perjalanan Isra Mikraj – Mengenal Keajaiban Allah

Pendahuluan (Pembukaan)
"Anak-anak, siapa yang pernah mendengar tentang Isra Mikraj? Hari ini, kita akan mendengar sebuah kisah luar biasa, tentang perjalanan Nabi Muhammad SAW di malam hari. Perjalanan ini tidak seperti perjalanan biasa, lho! Ada banyak keajaiban yang menunjukkan kebesaran Allah. Siap mendengar ceritanya?"
Kisah Isra Mikraj
Bagian 1: Perjalanan Dimulai
"Pada suatu malam, Nabi Muhammad SAW sedang beristirahat di dekat Ka'bah. Tiba-tiba, malaikat Jibril datang membawa seekor buraq. Buraq ini bukan hewan biasa, ia bisa berlari lebih cepat daripada kilat! Nabi Muhammad SAW pun naik ke buraq, dan perjalanan ajaib ini dimulai.
Tahukah kalian ke mana Nabi Muhammad pergi? Beliau pergi dari Mekah ke sebuah masjid yang sangat jauh, bernama Masjidil Aqsa di Palestina. Meskipun jaraknya sangat jauh, dengan buraq, Nabi Muhammad tiba dalam sekejap mata. Subhanallah, betapa hebatnya ciptaan Allah!"
Bagian 2: Bertemu Para Nabi di Masjidil Aqsa
"Setelah sampai di Masjidil Aqsa, Nabi Muhammad bertemu dengan nabi-nabi lainnya, seperti Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan Nabi Isa. Mereka semua berkumpul untuk salat bersama, dan Nabi Muhammad menjadi imamnya.
Ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad adalah pemimpin para nabi. Allah menunjukkan betapa mulianya Nabi Muhammad kepada umat manusia. Luar biasa, bukan?"
Bagian 3: Perjalanan ke Langit
"Setelah salat di Masjidil Aqsa, Nabi Muhammad melanjutkan perjalanan, kali ini ke langit. Dengan ditemani malaikat Jibril, beliau naik dari langit pertama, kedua, hingga langit ketujuh. Di setiap langit, Nabi Muhammad bertemu dengan nabi-nabi lainnya.
Di langit pertama, beliau bertemu Nabi Adam, bapak semua manusia. Di langit kedua, beliau bertemu Nabi Isa dan Nabi Yahya. Lalu, di langit ketiga hingga ketujuh, beliau bertemu dengan Nabi Yusuf, Nabi Idris, Nabi Harun, Nabi Musa, dan Nabi Ibrahim. Allah menunjukkan bahwa Nabi Muhammad adalah bagian dari keluarga besar para nabi yang sangat mulia."
Bagian 4: Bertemu Allah di Sidratul Muntaha
"Perjalanan Nabi Muhammad berakhir di tempat yang sangat istimewa, yaitu Sidratul Muntaha, tempat yang paling dekat dengan Allah. Di sini, Allah memberikan hadiah untuk seluruh umat Islam, yaitu perintah salat lima waktu.
Awalnya, Allah memerintahkan salat 50 kali sehari. Namun, Nabi Muhammad meminta keringanan, dan akhirnya Allah menguranginya menjadi lima waktu saja. Meskipun hanya lima waktu, pahalanya sama seperti salat 50 kali. Betapa baiknya Allah kepada kita!"
Bagian 5: Kembali ke Mekah
"Setelah menerima perintah salat, Nabi Muhammad kembali ke bumi dan kembali ke Mekah. Semua perjalanan ini terjadi hanya dalam satu malam. Subhanallah, hanya Allah yang mampu membuat hal ini terjadi.
Nabi Muhammad membawa pesan penting kepada kita semua: salat adalah cara kita untuk dekat dengan Allah. Dengan salat, kita mengingat Allah dan bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikan."
Kesimpulan (Penutup)
"Anak-anak, dari kisah Isra Mikraj ini, kita belajar bahwa Allah sangat sayang kepada kita. Allah memberikan hadiah berupa salat, yang menjadi cara kita untuk berbicara dengan-Nya setiap hari.
Kita juga belajar bahwa Nabi Muhammad adalah teladan yang sangat mulia, dan perjalanan Isra Mikraj menunjukkan keajaiban Allah yang luar biasa. Jadi, jangan lupa untuk salat lima waktu, ya! Karena dengan salat, kita bisa dekat dengan Allah."
Aktivitas Setelah Storytelling
-
Tanya Jawab:
- Apa nama hewan yang membawa Nabi Muhammad dalam perjalanan Isra Mikraj?
- Berapa kali salat yang diperintahkan Allah pada awalnya?
- Siapa saja nabi yang ditemui Nabi Muhammad di langit?
-
Mewarnai Buraq dan Masjidil Aqsa:
Anak-anak bisa mewarnai gambar buraq atau Masjidil Aqsa untuk memperkuat ingatan mereka tentang kisah ini. -
Praktik Doa dan Salat:
Ajak anak-anak untuk belajar doa pendek atau gerakan salat sebagai bagian dari pesan penting Isra Mikraj.
Kisah ini dikemas sederhana dan penuh makna agar anak usia dini bisa mengenal keajaiban Allah dan memulai kebiasaan baik seperti salat.